Hari Perempuan, Dari Narasi Menuju Percepatan Aksi

Oleh : IMMawati Nursaibah
Kabid KPK PC IMM Dompu

Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) diperingati pada tanggal 8 Maret sebagai momentum refleksi pergerakan perempuan atas perjuangan memenuhi haknya, salah satunya yakni mewujudkan kesetaraan Gender. Tahun 2025 peringatan ini mengusung tema, “For All Women And Girls: Rights, Equality, Empowerment. Tema ini memiliki makna mendalam yang menjelaskan bagaimana komitmen global terhadap hak, kesetaraan, dan pemberdayaan perempuan juga anak perempuan di seluruh dunia. 

Secara kolektif, kita semua baik laki-laki dan perempuan dapat mempercepat aksi untuk kesetaraan gender yakni dengan memahami apa yang berhasil dan melakukan lebih banyak hal tersebut dengan cepat. Accelerate Action adalah seruan untuk mengakui strategi, sumber daya, dan aktivitas yang berdampak positif terhadap kemajuan perempuan guna mendukung dan meningkatkan implementasinya meski hambatan secara signifikan terhadap kesetaraan gender masih ada, namun dengan tindakan dan dukungan yang tepat juga kemajuan yang positif dapat dicapai bagi perempuan dimana pun.

Namun belakangan ini, salah satu anggota Komisi X DPR RI memberikan pernyataan yang menuai kecaman luas tak terkecuali komnas Perempuan. Usulan tersebut menyarankan agar pemain asing berusia diatas 40 tahun dinaturalisasi dengan cara menikahi perempuan Indonesia, hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan keturunan pemain Timnas Indonesia asli dengan potensi tinggi. Argumen ini menunjukkan adanya seksisme juga melecehkan perempuan karena menempatkan perempuan sebagai alat untuk memproduksi keturunan yang bertentangan dengan prinsip kesetaraan gender dimana perempuan juga memiliki peran sentral dari berbagai lini kehidupan. 

Catatan tahun Komnas Perempuan 2024 mencatat ada 330.097 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan, naik hingga 14,17% dari tahun sebelumnya. Ranah personal sebanyak 309.516 kasus, ranah publik 12.004 kasus, ranah negara 209 kasus. Berbagai bentuk kekerasan terhadap gender perempuan ini termasuk kekerasan seksual, kekerasan seksual berbasis gender online (KBGO) masih terus mengancam perempuan dari kelompok rentan, perempuan pekerja migran, dan perempuan dengan disabilitas, perempuan pembela HAM, serta perempuan dari kelompok rentan lainnya.

Kita sebagai individu harus mengambil langkah cepat secara efektif untuk menyuarakan segala bentuk diskriminasi, marjinalisasi, subordinasi, dan eksploitasi terhadap perempuan yang mencakup hak atas pendidikan, kebebasan berpendapat, dan partisipasi dalam kehidupan sosial juga politik dengan berbagai aksi. Mulai dari membangun sinergi lintas sektor, memperkuat perlindungan hukum, dan memastikan akses keadilan yang sah.

Dalam perspektif yang digunakan oleh Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), yang merupakan visi keadilan dari pandangan islam mengenai relasi laki-laki dan perempuan dengan  menjamin keadilan dan kesetaraan hak diantara keduanya. Prinsipnya adalah perempuan adalah manusia yang utuh, bukan harta atau alat yang dapat dipermainkan. Perempuan juga memiliki kedudukan yang sama seperti laki-laki yaitu sebagai pemimpin di muka bumi (Khalifah fil’ard) dan memiliki kesalingan untuk menjadi pelindung. Pada hakikatnya pula, misi hidup perempuan tercantum pada surah Al-Hujurat ayat 49 yang menerangkan bahwa manusia mulia tidaklah dipandang berdasarkan gendernya namun lebih kepada bagaimana bentuk ketakwaannya kepada Allah. Sementara, perbedaan bentuk fisik yang diterima oleh laki-laki dan perempuan adalah takdir Allah, sehingga perbedaan ini harus diapresiasi dengan memberikan perhatian dan kebaikan.

Pada akhirnya, bagi sebagian orang, hari Perempuan Internasional adalah tentang memperjuangkan hak-hak perempuan, atau tentang memperkuat komitmen mereka untuk terus menjadi insan penuh ilmu pengetahuan, atau juga tentang merayakan keberhasil sekecil apapun bentuknya. Apapun bentuk pilihannya semua pilihan penting dan valid. Mari menjadi insan yang mau membuka diri dari cakrawala berpikir dengan belajar, beradaptasi, dan berelasi. Hormat setinggi-tingginya untuk seluruh perempuan yang terus berjuang, selamat hari Perempuan Internasional.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak